Keluarga: Komponen Sentral dalam Membentuk Masyarakat Utama
Oleh: Rafa Basyirah (Ketua Bidang III Riset dan Pengembangan Keilmuan)
Pada tanggal 7 April 2020, Bidang III Riset dan Pengembangan Keilmuan PK IMM FAI UHAMKA periode 2019-2020 telah menyelenggarakan kegiatan "IMMacasi (IMM Membaca dan Berdiskusi): Seri Sosiologi". Sosiologi dipilih menjadi tema utama dalam kegiatan IMMacasi karena merupakan salah satu sub cabang disiplin ilmu sosial, yang mampu mengupas kehidupan dalam bermasyarakat, sehingga memiliki relevansi dengan gerakan IMM yang memiliki kemasyarakatan sebagai salah satu triologinya. Kegiatan IMMacasi diawali dengan para peserta membaca modul sosiologi keluarga terlebih dahulu yang dibagikan melalui whatsapp secara gratis, kemudian dilanjutkan dengan diskusi berupa studi kasus dalam realitas masyarakat.
IMMacasi pertama telah membahas tentang "Sosiologi Keluarga". Dalam hal ini, keluarga yang merupakan komponen pembentuk masyarakat, memiliki peranan yang penting dalam menciptakan masyarakat yang sejahtera, sehingga dapat dikatakan keluarga sebagai komponen sentral pembentuk masyarakat utama. Terlebih lagi selama masa #dirumahaja maka suka atau tidak suka, interaksi antar sesama anggota keluarga semakin meningkat. Momen ini dapat menjadi hal yang mengantarkan pada kondisi "Rumah bagaikan neraka", atau sebaliknya "Rumah bagaikan surga", dengan menciptakan keharmonisan dalam keluarga.
Setelah diadakannya diskusi terkait studi kasus yang berkembang dalam masyarakat, maka dapat disimpulkan beberapa tips untuk keluarga selama masa #dirumahaja. Tips ini diharapkan mampu menciptakan keharmonisan sesama anggota keluarga.
Tips pertama adalah berkaitan dengan
hal yang bisa dilakukan, dan tips kedua adalah hal yang perlu untuk dilakukan selama masa #dirumahaja bersama keluarga.
Hal yang Bisa Dilakukan Bersama Keluarga Selama Masa #dirumahaja:
- Bermain games (bisa bermain catur, karambol, game online, bola bekel, dan lainnya) hal ini dapat membangun keceriaan dan kedekatan sesama anggota keluarga
- Membaca buku bersama (jika memiliki anak yg belum bisa membaca, orang tua/kakak dapat membacakan sebuah cerita kepada sang anak/adik) Hal ini dapat menambah wawasan masing-masing anggota keluarga.
- Sharing session (bercerita tentang apapun yang terjadi sebelum masa #dirumahaja. Bisa berupa pengalaman unik, menyedihkan, menyenangkan, dan lainnya) Hal ini dapat membangun keterbukaan sesama anggota keluarga.
Hal yang harus dilakukan selama di rumah:
- Menjaga perasaan sesama anggota keluarga (tidak berbicara kasar/kotor, berbicara harus dengan sopan dan lemah lembut) di masa sulit seperti ini, kebanyakan orang akan cenderung lebih sensitif. Untuk itu perlu berhati-hati dalam berkata dan bertindak, agar tidak menimbulkan konflik dalam keluarga.
- Saling menghargai sesama anggota keluarga (baik muda ataupun tua harus saling menghargai) karena dalam sebuah rasa penghargaan, terdapat kasih sayang di dalamnya.
- Saling mengerti satu sama lain (di masa sulit seperti ini, emosi seringkali tidak tertahan. Untuk itu, pengertian sesama anggota keluarga dalam memahami situasi kondisi saat ini dapat meredam amarah dalam keluarga)
- Saling memaafkan (konflik antar sesama anggota keluarga baik suami-istri, orang tua-anak, dan adik-kakak memang sulit dihindari sepenuhnya. Untuk itu, jika terjadi konflik maka sudah seharusnya sesama anggota keluarga saling memaafkan)
- (Khusus suami-istri) jangan pernah bertengkar di depan anak. Karena anak bisa merekam semua kejadian dalam memori otaknya, dan hal tsb dapat membuat kerusakan jangka panjang pada diri anak.
Sekian beberapa tips yang dapat dilakukan selama masa #dirumahaja.
Subhanallah.... Luar biasa, mantaap. bermanfaat sekali 😀
BalasHapusMasyaAllah
BalasHapus